1. Pengertian penalaran
Penalaran adalah proses
berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang
menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang
sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis,
berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang
menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses
inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar
penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil
kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan
antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
Deduksi adalah suatu metode yang menyimpulkan
bahwa data-data empiric diolah lebih lanjut dalam suatu system pernyataan yang
runtut. Hal-hal yang harus ada dalam metode deduktif adalah adanya perbandingan
logis antara kesimpulan-kesimpulan itu sendiri. Ada penyelidikan bentuk logis
teori itu dengan tujuan apakah teori tersebut mempunyai sifat empiris atau
ilmiah, ada perbandingan dengan teori-teori lain dan ada pengujian teori dengan
jalan menerapkan secara empiris kesimpulan-kesimpulan yang bias ditarik dari
teori tersebut.
Popper tidak pernah menganggap bahwa kita dapat membuktikan kebenaran-kebenaran teori dari kebenaran pernyataan-pernyataan yang bersifat tunggal. Tidak pernah ia menganggap bahwa berkat kesimpulan-kesimpulan yang telah diverifikasikan, teori-teori dapat dikukuhkan sebagai benar atau bahkan hanya mungkin benar, contoh : jika penawaan besar, harga akan turun, karena penawaran beras besar, maka harga beras akan turun.
Popper tidak pernah menganggap bahwa kita dapat membuktikan kebenaran-kebenaran teori dari kebenaran pernyataan-pernyataan yang bersifat tunggal. Tidak pernah ia menganggap bahwa berkat kesimpulan-kesimpulan yang telah diverifikasikan, teori-teori dapat dikukuhkan sebagai benar atau bahkan hanya mungkin benar, contoh : jika penawaan besar, harga akan turun, karena penawaran beras besar, maka harga beras akan turun.
Contoh secara ilmiah:
Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif
adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang
kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan
atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari
pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan
operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu
harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya
dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut,
konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.
Penalaran deduktif juga seperti menarik kesimpulan khusus dari premis yang lebih umum. jika premis benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, maka dapat dipastikan hasil kesimpulannya benar. jika penalaran induktif erat kaitannya dengan statistika, maka penalaran deduktif erat dengan matematika khususnya matematika logika dan teori himpunan dan bilangan.
Penalaran deduktif juga seperti menarik kesimpulan khusus dari premis yang lebih umum. jika premis benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, maka dapat dipastikan hasil kesimpulannya benar. jika penalaran induktif erat kaitannya dengan statistika, maka penalaran deduktif erat dengan matematika khususnya matematika logika dan teori himpunan dan bilangan.
Ciri-ciri paragraf Deduktif :
Ide pokok atau kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan
selanjutnya di ikuti oleh kalimat kalimat penjelas untuk mendukung kalimat
utama.
paragraf induktif
Ide pokok terlatak di akhir paragraf,dan kalimat penjelas berada
pada bagian awal paragraph
Contoh Paragraf
Deduktif :
Paragraf Deduktif: Merupakan paragraf yang
letak kalimat utamanya berada di awal kalimat.
Contoh:
1. Beberapa hasil penelitian
menunjukkan bahwa teh mempunyai banyak manfaat. Mengonsumsi teh secara teratur
dapat mencegah kanker meskipun tidak terlalu besar. Teh juga menguatkan tulang
dan mencegah pertumbuhan plak di permukaan gigi sehingga mencegah gigi
berlubang. Tidak hanya memenuhi kebutuhan cairan tubuh seperti air putih, teh
juga dapat melawan penyakit jantung.
2. Setiap orang dilahirkan dan di
besarkan di dalam lingkungan keluarga. Tak seorangpun yang tidak mengalami
kehidupan di dalam keluarga. Pemeliharaan dan pembinaan seseorang anak adalah
perwujudan cinta kasih kepada orang tua. Secara alamiah orang tua mempunyai
rasa cinta kepada anak. Bagaimanapun keadaannya orang tua tetap akan memelihara
dengan penuh kasih sayang terhadap anaknya.
3. Pengertian Induksi
Induksi adalah imbasan atau influensi, atau
sesuatu yang menyebabkan. Induksi merupakan pengaruh benda yang bermuatan
listrik atau magnet, sehingga benda lain yang semula netral dapat bersifat
listrik atau magnet. Bila sepotong besi lunak atau bida besi itu masih berada
di dalam medan magnet, maka akan menjadi bersifat magnet. Ujung besi yang dekat
dengan salah satu kutub magnet memiliki kutub yang berlawanan dengan kutub
magnet itu. Peristiwa besi menjadi magnet disebut dengan induksi. Bahasa
inggris untuk induksi ini adalah induced.
Contoh secara ilmiah:
Pendekatan induksi menekanan pada pengamatan
dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini
sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus
menjadi umum (going from specific to the general).
Metode induksi ini banyak digunakan oleh ilmu pengetahaun, utamanya ilmu pengetahuan alam, yang dijalankan dengan cara observasi dan eksperimentasi. Jadi metode ini berdasarkan kepada fakta – fakta yang dapat diuji kebenaran.
Metode induksi ini banyak digunakan oleh ilmu pengetahaun, utamanya ilmu pengetahuan alam, yang dijalankan dengan cara observasi dan eksperimentasi. Jadi metode ini berdasarkan kepada fakta – fakta yang dapat diuji kebenaran.
Berikut contoh penggunaan metode induktif berikut:
Mangga manalagi yang
masih muda masam rasanya.
Mangga harum manis yang masih muda masam rasanya.
Mangga kopyor yang masih muda masam rasanya.
Mangga …. yang masih muda masam rasanya.
————————————————————————
Jadi, semua mangga yang masih muda masam rasanya.
Mangga harum manis yang masih muda masam rasanya.
Mangga kopyor yang masih muda masam rasanya.
Mangga …. yang masih muda masam rasanya.
————————————————————————
Jadi, semua mangga yang masih muda masam rasanya.
Kesimpulan di atas bernilai benar karena sampai saat ini belum ada
mangga yang masih muda yang tidak masam rasanya. Pernyataan itu akan bernilai
salah jika sudah ada ilmuwan yang menghasilkan mangga yang tidak masam rasanya
meskipun masih muda. Dengan demikian, hasil yang didapat dari induksi tersebut
masih berpeluang untuk menjadi salah.
Penalaran Induktif
Penalaran Induktif
adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil
pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru
yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari
penalaran deduktif. Untuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak
harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari
pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala.
Dalam konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan
dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat
mendiskripsikan gejala dan melakukan generalisasi.
Dengan kata lain penalaran induktif adalah penalaran yang mengambil contoh-contoh khusus yang khas untuk kemudian diambil kesimpulan yang lebih umum. penalaran ini memudahkan untuk memetakan suatu masalah sehingga dapat dipakai dalam masalah lain yang serupa. catatan bagaimana penalaran induktif ini bekerja adalah, meski premis-premis yang diangkat benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, kesimpulannya belum tentu benar. tapi kesimpulan tersebut mempunyai peluang untukbenar.
Ciri-ciri Paragraf Induktif :
Dengan kata lain penalaran induktif adalah penalaran yang mengambil contoh-contoh khusus yang khas untuk kemudian diambil kesimpulan yang lebih umum. penalaran ini memudahkan untuk memetakan suatu masalah sehingga dapat dipakai dalam masalah lain yang serupa. catatan bagaimana penalaran induktif ini bekerja adalah, meski premis-premis yang diangkat benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, kesimpulannya belum tentu benar. tapi kesimpulan tersebut mempunyai peluang untukbenar.
Ciri-ciri Paragraf Induktif :
·
Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
·
Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa
khusus
·
Kesimpulan terdapat di akhir paragraph
·
Menemukan Kalimat Utama, Gagasan Utama, Kalimat Penjelas
·
Kalimat utama paragraf induktif terletak di akhir paragraph
·
Gagasan Utama terdapat pada kalimat utama
·
Kalimat penjelas terletak sebelum kalimat utama, yakni yang
mengungkapkan peristiwa peristiwa khususKalimat penjelas merupakan kalimat yang
mendukung gagasan utama
Contoh
Paragraf Induktif:
Paragraf Induktif: Merupakan paragraf
yang letak kalimat utamanya berada di akhir kalimat.
Contoh:
Tindakan juara dunia
tinju kelas beral sejati, Mike Tyson dari AS dengan rekan senegaranya, Evander
HolyJied, 28 Juli di Las Vegas AS mengundang kebencian. Di Inggris perbuatan
Tyson tersebut bahkan dipakai tameng untuk mencabut eksistensi olahraga yang
menggunakan sarung tinju itu. Kini di Amerika, kekhawatiran akan keselamatan
petinju kelihatan mulai goyah.
Setelah diadakan
peninjauan ke Desa Setia mekar Bekasi, diketahui persentase penggunaan listrik
di RW 04 desa tersebut sebanyak 90%. Rumah penduduk yang telah menggunakan
listrik, di RW 05 sebanyak 95%, RW 06 sebanyak 100%, dan RW 07 sebanyak 85%.
Boleh dikatakan, di Desa Setia mekar 92% rumah penduduk sudah menggunakan
listrik.
SUMBER:
http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2116451-pengertianinduksi/#ixzz2Mw4nRAuP
http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/2116441-pengertiandeduksi/#ixzz2MvvWIKF1
http://orangstres76.wordpress.com/2012/03/18/penalaran-induksi-dan-deduksi/
http://aitariwijaya.blogspot.com/2012/04/paragraf-deduksi-dan-induksi.html
http://aitariwijaya.blogspot.com/2012/04/paragraf-deduksi-dan-induksi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar