* Artikel Ilmiah Popular
Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah popular tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Sebab, ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi publik. Dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik tetapi dalam menjangkau pembaca khalayak. Karena itu aturan-aturan penulisan ilmiah tidak begitu ketat. Artikel ilmiah
popular biasanya dimuat di surat kabar atau majalah. Artikel dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan keduanya yang bisa ‘dibungkus’ dengan opini penulis.
* Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah, bisa ditulis secara khusus, bisa pula ditulis berdasarkan hasil penelitian semisal skripsi, tesis, disertasi, atau penelitian lainnya dalam bentuk lebih praktis. Artikel ilmiah dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. Kekhasan artikel ilmiah adalah pada penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak megurangi nilai keilmiahannya.
Artikel ilmiah bukan sembarangan artikel, dan karena itu, jurnal-jurnal ilmiah mensyaratkan aturan sangat ketat sebelum sebuah artikel dapat dimuat. Pada setiap komponen artikel ilmiah ada pehitungan bobot. Karena itu, jurnal ilmiah dikelola oleh ilmuwan terkemuka yang ahli dibidangnya. Jurnal-jurnal ilmiah terakredetasi sangat menjaga pemuatan artikel. Akredetasi jurnal mulai dari D, C, B, dan A, dan atau bertaraf internasional. Bagi ilmuwan, apabila artikel ilmiahnya ditebitkan pada jurnal internasional, pertanda keilmuawannya ‘diakui’.
* Disertasi
Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci.
Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.
* Tesis
Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi. Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.
Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
* Skripsi
Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi.
Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
* Kertas Kerja
Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.
* Makalah
Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting, tidak berdasar opini belaka.
Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa.
Ciri-ciri dari karya ilmiah, diantaranya sebagai berikut:
– Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
– Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
– Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup.
– Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
Syarat-Syarat Seorang Pembuat
Laporan
Syarat yang diperlukan oleh seorang pembuatlaporan
adalah :
a.
Mempunyai pengetahuan yang memadai
mengenai masalah yang dilaporkan.
b.
Mempunyai wewenang untuk mengadakan peninjauan dan mempunyai
kemampuan analitis.
c.
Mempunyai pertimbangan yang sehat,
tanpa prasangka perseorangan
d.
Teliti dalam mengemukakan pernyataan
e.
Mempunyai pengetahuan tentang teknik menulis laporan.
Rancangan
Usulan Penelitian
17 Feb
Rancangan Usulan Penelitian
GUNA RANCANGAN USULAN PENELITIAN
Suatu penelitian itu mungkin
bermaksud dan bertujuan untuk memperoleh data informasi dan kemudian untuk
bahan menulis. Misalnya
a. Skripsi
b. Makalah untuk
seminar, simposium, dan pertemuan ilmiah lainnya
c. Karangan ilmiah
d. Tesis magister/disertasi doktor
e. Laporan proyek
Bobot dan mutu akademis karangan ilmiah
hasil penelitian itu dapat dikaji dan dinilai dari 6 aspek
- Aktualitas masalah
Masalah yang diformulasikan haruslah
masalah yang masih hangat diperbincangkan/upto date dan banyak mencari
perhatian para ahli untuk dicari jawabannya serta juga harus nyata adanya
- Relevansi manfaat praktis
Jawaban masalah yang dikemukakan
bernilai prakktis, sehingga hasil penelitian bedaya guna serta menjangkau
masyarakat luas. Kesimpulan- kesimpulan yang ditarik harus mantap dan saran-sarannya
menarik perhatian dan beralasan kuat
- Metodologi penelitian akurat
bObot mutu akademis karya tulis
hasil penelitian itu ditentukan juga oleh adekuasi rancangan penelitian,
instrumentasi dan pengukuran, metodologi penulisannya juga ikut menentukan bobot
nilai/ mtu akademis karya tulis ilmiah
- Orisinalitas penelitian
Penelitian disebut orisinal bila
bahan dan atau metode yang digunakan belum pernah dilakukan oleh peneliti lain,
setidak-tidaknya menurut jangkauan informasi yang tersedia. Dengan kata lain
walaupun bahan sama tetapi metodenya beda, maka penelitian itu dianggap
penelitian orisinal dan juga sebaliknya jika bahan beda tapi metode sama itu
juga digolongkan penelitian orisinal
- Sumbangan terhadap ilmu pengetahuan
Penelitian yang bersipat integratif
dan konprehensif yaitu penelitian yang hasilnya merupakan kebulatan dan
menyeluruh
- Sistematika penyusunan karya tulis
Ketajaman logika (way of thinking)
dan urutan serta kaitan logika (flow of thought) ini mengarahkan sistematika
dan jelasnya pokok persoalan dalam karya tulis, apabila materi yang terkumpul
dikomunikasikan secara konsisten dengan menjaga relevansi setiap aspek,
sedemikian sehingga kalimat yang satu berhubungan dean berkaitan maka
komunikasi yang dibuat akan lebih epektiif
rancangan usulan penelitian adalah langkah yang paling
awal dalam proses penyusunan penelitian. Usulan penelitian adalah
langkah berikutnya, dan makalah adalah hasil akhirnya.
Rancangan usulan penelitian ini memberi gambaran secara
menyeluruh tentang pokok masalah yang hendak diteliti, teori dan konsep serta
data yang dipakai untuk melakukan penelitian; cara penelitian
dilakukan dan hasil yang diharapkan akan dicapai. Rancangan usulan
penelitian ini dipakai untuk menilai apakah seorang itu bisa mulai
melakukan penelitian secara mandiri.
RANCANGAN USULAN PENELITIAN Terdiri
Dari 3 Bagian Pokok
Rancangan usulan penelitian sekurang-kurangnya
memuat unsur-unsur pokok sebagai berikut :
- Bagian Awal
- Judul penelitian yang direncanakan akan dilakukan.
Ditulis dengan huruf kapital, judul
harus “ekspressif”, singkat tetapi informatif, yaitu menunjukkan dengan tepat
masalah yang akan diteliti, dibawah judul ditulis kalimat “rancangan usulan
penelitian untuk……. (skripsi, tesis, laporan dll)
- Identitas penyusun rancangan.
Diahului dengan kata oleh lalu
ditulis nama peneliti, atau identitas lainnya yang dianggap penting
- Tanggal pengajuan rancangan
Didahului dengan kalimat “ diajukan
kepada ….., pada tanggal….
- Bagian Utama
Bagian utama meliputi :
- Perumusan masalah
Berisi tengtang penjelasan mengapa
masalah yang dikemukan dalam judul dianggap menarik, penting, dan perlu di
teliti. Dalam perumusan masalah perlu bukti bahwa masalah itu belum ada
jawabannya atau pemecahannya(yang memuaskan) dalam perumusan masalah juga
dikemukakan konteks masalah itu dengan permasalahan lain. Unsur pokok perumusan
masalah ini sekurang-kurangnya harus memuat hal-hal sebagai berikut :
- Penjelasan mengenai mengapa masalah yang dikemukakan dalam rancangan usulan penelitian untuk disertasi itu dipandang menarik, penting dan perlu diteliti.
- Beberapa bukti bahwa masalah tersebut belum ada jawaban atau pemecahan yang memuaskan.
- Letak masalah yang akan diteliti itu dalam konteks permasalahan yang lebih besar.
- Tujuan dan kegunaan penelitian.
Secaa eksklusif dan spesifik harus
diseebutkan maksud dan tujuan penelitian, kegunaan dan arti pentingnya hasil
penelitian yang diharapkan.
- Kerangka pemikiran teoritis.
Dalam bagian ini dikemukakan
tengtang garis-garis besar pemikiran teoritis sedemikian sehingga jelas “pokok
permasalahan”nya. Kerangka pemikiran yang logis itu dapat pula disusun
berdasarkan hasil observasi lapangan atau dari pertemuan ilmiah
- Hipotesis kerja
Tidak semua penelitian memiliki
hipotesis tetapi jika penelitian itu ada hipotesis, maka hipotesis harus
dirumuskan dengan tepat, singkat, jelas dalam kalimat berita atau “kalimat
deklaratif”
- Metode penelitian.
Dalam metode penelitian disebutkan
beberapa maslah, yaitu :
- Penentuan subjek penelitian, penentuan sampel yang akan dugunakan, penentuan ‘ sampling design’ yang akan dipakai, dan teknik pengambilan sampel
- Metode pengumpulan data, alat pengukuran, dan cara pengukuran semuannya ditulis secara jelas
- Bahan yang akan dipakai (bahan kimia, obat-obatan dan sebagainya) perlu disebutkan spesipikasinya dan pabrik yang mengeluarkan jika ada, bila bahan berupa hewan disebutkan ras, jenisnya dan asalnya dan sedemikian juga jika bahannya adalah tumbuhan
- Dalam bagian ini perlu disebutkan alat perlengkapan untuk laboratoeium atau untuk lapangan yang aka dipakai
- Teknik atau model analisis (statistik) yang akan dipakai dan perlu dijelaskan mengapa memakai metode statistik tersebut
- Jika perlu disertakan rancangan untuk menerima atau menolak hipotesis dengan menggunakan hipotesis nihil
- Jadwal penelitian.
Dalam bagian ini perlu
pertimbangan kelayakannya, jadwal penelitian perlu dibagi-bagi berdasarkan
tahap-tahap penelitian (hari, minggu, dan bulan) Jadwal penelitian dibuat
secara cermat, dengan mempertimbangkan kelayakannya. Jadwal penelitian
menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
- Tahap-tahap penelitian yang akan dilakukan.
- Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan masing-masing tahap, dinyatakan dalam satuan bulan.
- Rincian kegiatan untuk tahap masing-masing.
- III. Bagian Akhir
- Daftar pustaka
Penulisan daftar pustaka didasarkan
atas pustaka yang telah dijadikan sumber dalam penyusunan rancangan usulan
penelitian. Tujuan utama penyajian daftar pustaka adalah memberi
informasi mengenai bagaimana orang dapat dengan mudah menemukan sumber yang
disebutkan dalam rancangan usulan penelitian. Hal-hal yang
perlu disebutkan dalam daftar pustaka adalah seperti disebutkan dibawah ini :
- Untuk buku :
- Nama penulis
- Untuk jurnal :
- Untuk sumber pustaka lain dapat digunakan pedoman yang lazim.
- Cara menulis pustaka dan artikel sesuai ketentuan yang berlaku.
- Tahun penerbitan
- Judul buku
- editor
- jilid ke-
- nama penerbit
- Tempat penerbitan.
- halaman
- Nama penulis
- Tahun penerbitan
- Judul tulisan
- Nama jurnal
- Jilid ( dan nomor )
- Halaman.
- Rencana anggaran
Berisi antara lain
- Upah dan honorarium untuk semua staff
- Peralataan, mencakup semua alat yang berguna selama penelitian dan dijelaskan alat-alat apa yang akan habis pakai serta dijelaskaan jumlah biaya yang diperlukan
- Bahan habis pakai, termasuk kerrtas dan alat perkantoran yang akan habis pakai
- Perjalan, mencakup biaya transportasi dan biaya hidup sehari-hari, biaya itu dirinci per hari
- Biaya sewa (rent), mungkin dipelukan jika proyek berlangsung lama dan memerlukan sewa gedung dan peralatan yang harganya mahal
- Pengeluaran tak terduga, yang mencakup biaya yang tidak termasuk dalam bagian di atas, misalnya biaya telepon, fotokopi, atau biaya pengeluaran tak terduga karena staff kecelakaan dan lain-lain, biaya ini biasanya tidak boleh lebih dari 10 % dari jumlah yang di atas
- Daftar riwayat hidup penyusun rancangan.
Daftar riwayat hidup (bio-data,
curriculum vitae) penyusun rancangan usulan penelitian
memuat hal-hal sebagai berikut :
- Nama lengkap dan derajat akademik
- Tempat dan tanggal lahir
- Pangkat dan jabatan
- Riwayat pendidikan tinggi
- Karya ilmiah
- Pertemuan ilmiah yang dihadiri dan
- Penghargaan ilmiah, bila ada.
IV. BAHAN DAN FORMAT
- Bahan
Rancangan usulan penelitian untuk disertasi ditulis
pada kertas HVS 80, ukuran A4, dengan mempergunakan warna hitam.
Tabel dan gambar, jika ada,
disajikan pada kertas yang sama.
Penyajian Naskah
- Pengetikan
- Rancangan usulan penelitian untuk disertasi diketik dengan jarak 1,5 spasi.
- Huruf yang digunakan huruf Times New Romans ukuran 12 point, 10 ketukan tiap inci.
- Untuk seluruh naskah dipergunakan tipe huruf yang sama.
- Lambang, huruf atau tanda yang tidak dapat dibuat dengan mesin tulis ditulis dengan rapi menggunakan tinta hitam. Kata asing ditulis dengan huruf Italic.
- Huruf kursif diganti dengan huruf biasa dengan diberi garis dibawahnya.
- Alenia baru diberi indensi (masuk) 5 ketukan.
- Jarak Tepi
Ketikan terletak :
- Dari tepi atas : 4 cm
- Dari tepi bawah : 3 cm
- Dari tepi kiri : 4 cm
- Dari tepi kanan : 3 cm
- Nomor Halaman
Halaman naskah rancangan usulan
penelitian untuk disertasi dan rujukannya diberi nomor urut dengan angka
Arab, dimulai dengan angka 1. Semua nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm
dari tepi kanan dan 2,5 cm dari tepi atas.
- Tabel dan Gambar
- Tabel dan gambar diberi nomor dengan angka Arab.
- Tabel harus diketik dengan menggunakan tipe huruf yang sama dengan yang digunakan untuk mengetik keseluruhan naskah. Dalam hal pengetikan dilakukan dengan mesin tulis IBM atau sejenisnya, harus dipergunakan kepala mesin tulis yang sama. Bila pengetikan tidak mungkin, seperti misalnya lambang, huruf Yunani, penulisan hendaklah dilakukan dengan menggunakan tinta hitam.
- Berbagai Tingkatan Judul
Berbagai tingkatan judul ditulis
dengan cara sebagai berikut :
- Judul diketik dengan huruf kapital semua pada halaman baru dengan jarak 5 cm dari tepi atas dan dengan jarak yang seimbang dari tepi kiri dan kanan.
- Sub judul huruf pertamanya ditulis dengan huruf kapital, diletakkan seimbang dari tepi kiri dan kanan dan diberi garis bawah.
- Anak Sub judul ditulis mulai dari tepi sebelah kiri, huruf pertamanya diketik dengan huruf kapital dan diberi garis bawah.
- Judul dalam tingkatan yang lebih rendah, ditulis seperti pada c, diikuti oleh kalimat berikutnya.
- Rujukan dan Kutipan
Semua sumber pustaka yang dikutip
(secara langsung atau tidak) dan dijadikan rujukan harus disebutkan. Cara
menyebutkan sumber itu antara lain dengan menuliskan di dalam kurung : nama
pengarang, tahun publikasi dan (kalau perlu) halaman yang dikutip atau yang
dijadikan rujukan, kecuali kalau ada ketentuan lain menurut kebiasaan dalam
suatu bidang ilmu tertentu. Jumlah halaman rancangan usulan penelitian
berkisar antara 15 – 20 halaman.
Bentuk dan Isi Penelitian
Isi laporan terdiri
atas tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup.
1. Bagian
Pendahuluan
a. Judul
b. Kata Pengantar
c. Daftar Isi
2. Bagian
Isi
a. Pendahuluan
b. Bahan dan Metode
c. Hasil Kegiatan
d. Pembahasan
3. Bagian
Penutup
a. Daftar Pustaka
b. Lampiran
Berikut ini
adalah beberapa langkah penulisan laporan ilmiah yang patut
diperhatikan:
1)
Tuliskan outline secara sederhana dengan mengatur topik-topik dalam urutan yang
logis, konsisten, dan sistematis.
2)
Kembangkan outline tersebut dengan cara memberikan judul, subjudul, bagian, dan
subbagian.
3
Tuliskan hal yang akan diuraikan pada setiap judul, subjudul, bagian, dan
subbagian.
4)
Cantumkan pada setiap judul, subjudul, bagian, dan subbagian beberapa tabel,
grafik, gambar, atau analisis statistik yang dapat melengkapi argumentasi dalam
bahasan.
5) Penulisan
laporan mengacu pada outline yang sudah dilengkapi dengan tabel, grafik,
gambar, atau analisis statistik lain.
6)
Pada awal menulis, jangan terlalu memperhatikan gaya bahasa yang digunakan
karena penulis harus langsung menuju sasaran untuk menyelesaikan draft pertama
dari laporan lengkap.
7)
Gaya bahasa, sebaiknya, diperbaiki setelah draft pertama dari laporan lengkap
selesai ditulis, dengan memerhatikan:
·
konsistensi
dan kesinambungan materi
·
menghilangkan
pengulangan makna kalimat agar kalimat menjadi jelas dan tulisan menjadi
ringkas dan
·
memperhatikan
cara penulisan rujukan.
Berikut ini
adalah hal-hal yang harus diperhatikan saat penulisan rujukan atau daftar
pustaka.
Laporan ilmiah, biasanya, dilengkapi
dengan daftar pustaka. Daftar pustaka berisi daftar buku-buku atau referensi
yang dijadikan rujukan dalam laporan ilmiah.
Berikut cara penulisan
daftar pustaka.
1)
Nama penulis dalam daftar pustaka dituliskan secara terbalik.
Artinya, nama belakang ditulis di
awal. Lalu, diikuti nama depannya. Cara penulisan ini berlaku secara internasional,
tanpa mengenal tradisi dan kebangsaan.
Contoh:
Mochtar Lubis ditulis Lubis,
Mochtar.
Djago Tarigan ditulis Tarigan,
Djago.
2)
Jika sumber buku tersebut ditulis oleh dua orang, nama pengarang dituliskan
semuanya, tetapi nama yang penulisannya dibalikkan hanya nama penulis yang
pertama.
Contoh:
Sofia, Adib dan Sugihastuti. 2003.
Feminisme dan Sastra: Menguak Citra Perempuan dalam Layar Terkembang. Bandung:
Katarsis.
3)
Jika sumber buku tersebut ditulis oleh lebih dari dua orang, yang ditulis hanya
nama penulis pertama dan diikuti dengan et all. (et allii = dan lain-lain) atau
dan kawan-kawan (dkk.).
Contoh:
Elias, Maurice J. (dkk.) 2002.
Cara-Cara Efektif Mengasah EQ Remaja. Bandung: Kaifa.
4)
Penulisan judul buku digarisbawahi atau dicetak miring.
5)
Urutan penulisan daftar pustaka disusun berdasarkan abjad penulis setelah nama
penulis dibalik. Dalam daftar pustaka, tidak perlu digunakan nomor urut.
6)
Baris pertama diketik mulai ketukan pertama dari batas tepi margin dan baris berikutnya
diketik mulai ketukan kelima atau satu tab dalam komputer.
7)
Jarak antara baris pertama dengan baris berikutnya yang merupakan kelanjutannya
adalah spasi rapat. Jarak antara sumber satu dengan sumber lainnya adalah spasi
ganda.
Contoh:
Sofia, Adib dan Sugihastuti. 2003.
Feminisme dan Sastra: Menguak Citra Perempuan dalam Layar Terkembang. Bandung:
Katarsis.
Elias, Maurice J. (dkk.) 2002.
Cara-Cara Efektif Mengasah EQ Remaja. Bandung: Kaifa.
Berdasarkan
penjelasan tersebut, unsur-unsur dalam Daftar Pustaka dapat kita gambarkan
seperti berikut:
Nama Penulis (dibalik). Tahun
terbit. Judul buku. Kota terbit: Penerbit.
Selain memperhatikan
bagian-bagiannya, perhatikan pula penggunaan
tanda baca. Selain buku, artikel
surat kabar, makalah, dan skripsi
atau tesis pun sering dijadikan
sumber rujukan karya tulis.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar